Wednesday, October 26, 2011

SAP Filariasis


SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan           :  Penyakit Menular Akibat Cacing
Sub Pokok Bahasan   : F i l a r i a s i s
Sasaran                      :  Klien dan keluarga
Tempat                        :  Ruang interne
Hari / tanggal               :  Rabu, 08  april 2009
Alokasi Waktu             :  30 menit
Penyaji                        : Kelompok 3 PSIK-B Unibraw
 


1.    Tujuan
a)    Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga mampu memahami tentang F i l a r i a s i s

b)    Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga  mampu :
a.    Menjelaskan pengertian penyakit filiriasis
b.  Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
c.    Menyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
d.    Menyebutkan cara penularan penyakit filariasis
e.    Menyebutkan pencegahan penyakit filariasis
f.      Menjelaskan penatalaksanaan penyakit filariasis















2.    Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan Peserta
Metode
Media
Pendahuluan
5 menit
1.  Salam
2.  Perkenalan
3.  Menjelaskan tujuan kegiatan
Mendengarkan,  memperhatikan, dan menanggapi pertanyaan penyuluh
Ceramah, Tanya jawab
flipchart
leaflet
Penyajian
20 menit
1.   Menjelaskan tentang :
1)    Pengertian penyakit filariasis
2)    Penyebab penyakit filariasis
3)    Tanda dan gejala penyakit filariasis
4)    Cara penularan penyakit filariasis
5)    Pencegahan penyakit filariasis
6)    Penatalaksanaan penyakit filariasis
2.    Memberikan kesempatan pada keluarga dan klien untuk bertanya
Mendengarkan dan  memperhatikan










Bertanya pada penyuluh
Ceramah, Tanya jawab
flipchart
leaflet
Penutup
5 menit
1.    Memberikan umpan balik dengan memberikan pertanyaan pada klien dan keluarga
2.    Membacakan kesimpulan
3.    Salam
Menjawab pertanyaan
Tanya jawab

3.    Seting Tempat
4.    Garis Besar Materi
  1. Menjelaskan pengertian penyakit filiriasis
  2. Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
  3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
  4. Menyebutkan cara penularan penyakit filariasis
  5. Menyebutkan pencegahan penyakit filariasis
  6. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit filariasis
5.    Evaluasi
      Memberikan pertanyaan pada klien dan keluarga yaitu :
a.  Jelaskan Pengertian penyakit filariasis?
b.  Sebutkan penyebab penyakit filariasis?
c.  Sebutkan minimal 3 tanda dan gejala penyakit filariasis?
d.  Jelaskan cara penularan penyakit filariasis?
e.  Menyebutkan minimal 3 pencegahan penyakit filariasis?
f.   Menyebutkan penatalaksanaan penyakit filariasis?

6.    Daftar Pustaka
Mansjoer, A, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Pohan, T. H. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi 3, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Http://www.wikipedia/wiki/org/filariasis diakases tanggal 23-03-2009                jam 16.00 wib.
Http://www.infeksi.com/articel/php/filariasis. diakases tanggal 23-03-2009              jam 16.00 wib.

7.    Lampiran Materi
















F I L A R I A S I S

A.    PENGERTIAN
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia

B.   PENYEBAB
Filariasis disebabkan oleh infestasi satu atau lebih cacing jenis filarial, yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi dan brugia timori.

C.   TANDA DAN GEJALA
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
·         Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
·         Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
·         Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
·         Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
·         Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).


D.   CARA PENULARAN
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut. Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat

E.    PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
·         Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
·         Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
·         Membersihkan semak-semak disekitar rumah
·         Menjaga kebersihan rumah
·         Menghilangkan kebiasaan meletakkan baju di dinding

F.    PENATALAKSANAAN
1.    Perawatan secara umum
ü  Istirahat di tempat tidur, bia\la dipindahkan ke daerah dingin akan mengurangi derajat serangan akut
ü  Antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi infeksi sekunder dan abses
ü  Pengikatan di daerah pembendungan akan mengurangi pembengkakan
2.    Medikamentosa
Obat pillihan adalah dietilkarbamasin sitrat (DEC). Dosis untuk filariasis bancrofti adalah 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari dan dosis ini dapat diulang 2-3 kali. Dosis untuk filariasis brugia adalah 5 mg/kgBB/hari selama 10 hari dan dosis ini dapat diulang 2-3 kali.


3.    Pembedahan
Pembedahan untuk melenyapkan elefantiasis skrotum, vulva dan mamae mudah dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Perbaikan tungkai yang membesar dengan anastomosis antara saluran limfe yang letaknya dalam dengan yang perifer tidak selalu memuaskan.

0 komentar:

Post a Comment