Wednesday, April 11, 2012

Manfaat Dan Khasiat Buah Kesemek

Kesemek adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan buah kaki, atau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental (Chinese/Japanese) persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki. (‘Kaki’, bahasa Jepang, adalah nama zat tanin yang dihasilkan buah ini).
dda95da963a7b61c4e0c22db3bf80bf5_kesemek-brastagi
Pohon kesemek berukuran kecil sampai sedang, 15 m atau kurang, dioesis (dioecious, berumah dua) dan kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun.
Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bundar telur sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-kuningan sampai merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok.kesemek sekarang sudah sulit dijumpai atau hampir punah
Kesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi.
Asal-usul dan penyebaran
Kesemek berasal dari Republik Rakyat Cina, yang kemudian menyebar ke Jepang pada zaman purba dan dikembang biakkan di sana. Belakangan buah ini menyebar ke bagian lain Asia, dan pada masa kolonial di tahun 1800an dibawa ke Eropa selatan dan Amerika (Kalifornia).
Buah ini cukup penting dalam tradisi Tiongkok dan Jepang, sehingga nilai komersialnya tinggi di sana. Kini komersialisasi produksi kesemek telah merembet dan meluas ke Selandia Baru, Australia dan Israel. Ekspor dari Israel inilah yang dinamai sebagai Sharon fruit.
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand, produksi kesemek umumnya hanya cukup untuk konsumsi lokal. Sumatera Utara, khususnya wilayah Brastagi, di waktu lalu pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk Singapura; namun kini terhenti karena kualitasnya terdesak oleh kesemek produk negara-negara lain. Tempat-tempat lain di Indonesia yang menghasilkan kesemek di antaranya adalah Jawa Barat dan Jawa Timur, di mana buah ini ditanam pada daerah-daerah tinggi di pegunungan.


KHASIAT BUAH
-menjaga tubuh tetap langsing
-antioksidan sehingga mampu mencegah penyakit jantung
-menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh
-Hipertensi,asma,sakit perut,diare dan disentri

Obat-obatan yang mempunyai efek samping paling "GILA"

img Obat seharusnya dapat meringankan atau bahkan penyembuhkan suatu penyakit, meski ada beberapa yang dapat menimbulkan efek samping. Namun 3 jenis obat ini dianggap memiliki efek samping yang paling 'gila'. Obat apa saja?

Beberapa obat biasanya memiliki efek samping seperti menyebabkan kantuk, bibir kering, keringat berlebih atau sering buang air kecil. Efek samping seperti itu masih dianggap wajar di kalangan dokter, namun ada beberapa obat efek sampingnya terbilang aneh dan paling 'gila'.

Berikut 3 jenis obat yang memiliki efek samping paling 'gila', seperti dilansir menshealth, Rabu (11/3/2012):

1. Ambien, obat untuk insomnia

Ambien (zolpidem tartrate) umumnya diresepkan untuk mengobati insomnia. Tapi setelah di amati, menurut studi kasus awal yang telah diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine, pasien yang mengonsumsi Ambien mulai mengalami kebiasaan aneh seperti makan sambil tidur. Beberapa tidak mengingat kebiasaan aneh saat tidur tersebut.

Seiiring berjalannya waktu dan efek samping Ambien terus memburuk, FDA (Food and Drug Administration) pun membuat mencantumkan petunjuk penggunaan dan efek samping pada kemasan Ambien.

Peringatan tersebut adalah 'Setelah Anda mengonsumi Ambien, Anda mungkin akan terbangun dari tempat tidur tapi tidak sepenuhnya terjaga dan mungkin melakukan sesuatu kegiatan yang tidak Anda sadari. Di pagi berikutnya, Anda mungkin tidak ingat bahwa Anda melakukan sesuatu di malam hari'.

2. Chantix, obat untuk berhenti merokok

Chantix (Varenicline) biasanya diresepkan untuk membantu orang berhenti merokok. Namun dalam studi terbaru yang sudah dipublikasikan dalam jurnal PLos One, peneliti menganalisis lebih dari 3.000 laporan tentang perilaku bunuh diri atau depresi pada orang yang memakai Chantix, Zyban, atau obat pengganti nikotin dan menemukan bahwa 90 persen dari laporan itu terkait dengan Chantix.

Belajar dari semua efek samping yang ekstrem tersebut, FDA menempatkan label peringatan 'kotak hitam', yang merupakan peringatan terkuat FDA, yang dapat memberikan informasi pada dokter dan pasien tentang risiko depresi, permusuhan dan pikiran bunuh diri.

Selain efek samping ekstrem, ada pula laporan yang efek samping jangka panjang penggunaan Chantix, yaitu reaksi kulit serius, kejadian kardiovaskuler, teror malam, insomnia, gangguan sistem saraf dan gangguan mata.

3. Ropinirole, obat untuk Parkinson

Ropinirole (Requip) digunakan untuk mengobati orang dengan penyakit Parkinson serta restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah. Efek samping yang umum dari obat ini antara lain sembelit, pusing, keringat meningkat, kunang-kunang, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan kelemahan.

Tapi di samping efek samping yang umum, ada peringatan obat yang menjelaskan bahwa obat ini dapat menyebabkan pasien tertidur tiba-tiba saat sedang beraktivitas sehari-hari, termasuk saat sedang mengendarain kendaraan bermotor, yang nantinya bisa memicu kecelakaan.

Download Asuhan Keperawatan

 Silahakan Download Asuhan Keperawatan dibawah ini:
  1. Askep Gout
  2. Askep Bursitis
  3. Askep Amputasi
  4. Askep Fraktur
  5. Askep Osteomyelitis