Wednesday, October 26, 2011

Orgasme perpanjang usia 8 tahun

Aktivitas seksual yang sehat memberi manfaat luar biasa pada usia berapapun. Tahukah Anda bahwa hubungan intim mampu memperpanjang usia?

Seperti dilaporkan Times of India, aktivitas seks teratur meningkatkan kadar hormon, mempertahankan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kekebalan tubuh. Bisa dibilang, seks bisa membuat Anda terlihat lebih muda daripada usia sebenarnya.

Orgasme: tambah usia 8 tahunBukan hanya jumlah hubungan seks yang memperpanjang usia seseorang, tetapi juga kualitasnya. Sebuah studi menemukan bahwa orgasme yang kuat setara dengan suntikan valium, sejenis obat yang mengurangi stres dan merelaksasi tubuh. Orgasme juga meningkatkan imunitas tubuh dan memerangi infeksi sel tubuh hingga 20 persen. Dua orgasme setiap minggu memungkinkan penurunan risiko jantung lebih dari 30 persen.

Studi lainnya menunjukkan pasangan menikah yang bahagia cenderung hidup lebih lama daripada lajang maupun pasangan menikah yang tak harmonis. Fakta dari studi juga menyebut, orgasme secara teratur membuat pria dua kali lebih mungkin mencapai usia tua daripada orang yang jarang melakukan hubungan seks. Wanita yang rutin menikmati orgasme dapat hidup delapan tahun lebih lama.
Berpelukan dan cumbuan: tambah usia 7 tahunBerpelukan bukan hanya menjadi permulaan yang menyenangkan dari sesi intim. Memeluk pasangan dapat melepaskan hormon oksitosin yang berkaitan dengan peningkatan harapan hidup.

Baik hewan maupun bayi yang kekurangan hormon ini tidak dapat berkembang dengan baik dan cenderung mengalami pertumbuhan gagal. Penelitian menemukan, oksitosin memperpanjang usia dan menurunkan risiko depresi.
Agar hormon ini diproduksi dalam jumlah besar, jangan lupa memberi pijatan sensual, banyak belaian dan sentuhan intim bersama pasangan.

Makanan seks: tambah usia 10 tahun
Supaya dapat menikmati seks, otak perlu berada dalam kondisi yang tepat. Kurang gairah seks disebabkan tidak adanya salah satu dari empat senyawa dalam otak, yaitu dopamin, asetilkolin, GABA dan serotonin.

Untuk menjaga kualitas ini, asup herbal dan rempah yang meningkatkan mood dan percaya diri seperti kemangi, lada hitam, cabe, jinten, bawang putih, jahe dan kunyit yang mengandung dopamin.

Asetilkolin diperoleh dalam kemangi, peppermint, sage dan thyme. GABA, suatu antidepresan alami, ditemukan dalam segelas alkohol dan serotonin yang meningkatkan kebahagiaan dan relaksasi ada dalam kalkun, pisang dan coklat.

Berkeringat: tambah usia 10 tahunAktivitas seks memberi manfaat hampir sama seperti berolahraga tanpa harus berlatih di pusat kebugaran. Hubungan intim selama 20 menit akan meningkatkan sirkulasi dan metabolisme serta membakar sekitar 30 kalori.
Tak hanya itu, berkeringat selama aktivitas seks juga membantu menjaga kepadatan tulang dan menghindari osteoporosis di kemudian hari. Wanita paruh baya yang melakukan hubungan seks memiliki kepadatan tulang dua kali lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak. Untuk itu, ingatlah untuk selalu mencari posisi baru yang menantang dalam sesi intim Anda.

Kencan seks rutin: tambah usia 2 tahunBerhubungan seks setidaknya seminggu sekali akan menjaga hormon, jantung dan otak selalu dalam kondisi puncak. Pria yang berhubungan seks tiga atau lebih kali seminggu akan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke sebesar 50 persen.
Agar gairah tetap menyala, cobalah menjalani 'kencan seks'. Tidak harus pada waktu tidur, cobalah menyelinap saat anak bermain di luar pada hari Minggu atau selepas makan siang. (eh)

Selaput dara bukan ukuran keperawanan

Mitos yang mengaitkan keperawanan dengan selaput dara merupakan tanda bahwa seorang gadis masih suci nampaknya sangat dijunjung tinggi oleh adat di negara kita. Wanita dianggap suci atau belum pernah melakukan hubungan intim apabila pada malam pertama mengeluarkan darah. Ternyata pandangan itu sudah sedikit bergeser karena selaput darah bisa saja sobek tanpa melakukan hubungan suami-istri.
Diceritakan oleh Prof Dr Junizaf, SpOG(K), pernah ada pria memeriksakan istri yang baru beberapa hari dinikahi karena di malam pertama mereka tidak setetes darah pun keluar dari vagina. la merasa tertipu dan mengira keperawanan sang istri sudah hilang sebelum ia menikahinya.
Melalui pemeriksaan, uroginekolog dari FKUI RSCM ini justru mendapati yang sebaliknya. “Selaput dara wanita sangat liat sehingga belum berhasil ditembus di malam pertama mereka,” tuturnya. Dan setelah mendapat penjelasan yang benar, pria itu pun memahami kekeliruannya dan mengurungkan niat menceraikan istri barunya itu.
Ketidaktahuan soal keperawanan dan organ reproduksi tak hanya terjadi pada pria. Banyak wanita juga masih memiliki pengetahuan yang sangat minim. Tak heran, redaksi kerap menerima pertanyaan, “Apa berhubungan seks sekali saja, keperawanan bisa hilang?”, “Bisakah hamil kalau hubungan intim hanya satu kali?”, “Apakah memasukkan jari ke vagina bisa merusak selaput dara?”, “Mengapa tidak keluar darah waktu pertama kali berhubungan?” Dan ada banyak pertanyaan serupa.
Bisa robek tanpa seks
Memang tidak mudah menilai keperawanan karena banyak hal yang bisa ikut memengaruhi. Ditegaskan oleh Dr Budi ML, SpOG, dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Jatisampurna, virginitas tak bisa diukur dari robeknya selaput dara. Tak bisa juga dilihat secara kasat mata melalui ciri-ciri fisik seperti payudara turun atau pinggul yang mengendur. atau bahkan dilihat dari ciri-ciri disekitar tangan,Kuping atau ciri fisik lainnya!
“Keperawanan harus dilihat dan diperiksa melalui tes medis yang dilakukan oleh dokter ahli. Tidak bisa dilihat dari fisik saja,” ucapnya kepada GHS.
Memang masih terus beredar mitos di kalangan remaja maupun orang dewasa bahwa wanita yang sudah tidak perawan dapat diketahui dari tanda-tanda fisiknya, seperti pantat turun, payudara mengendur, atau cara berjalan yang tidak lagi lurus.
Menurut Dr Budi, mitos tersebut sebenarnya keliru, tetapi karena telanjur diyakini oleh sebagian masyarakat, seolah-olah benar. Begitu juga dengan mitos keperawanan yang diukur dari perdarahan yang timbul akibat pecahnya selaput dara.
“Selama ini masyarakat berpendapat bahwa keperawanan seseorang akan hilang ketika berhubungan seksual, yang menyebabkan pecahnya selaput dara. Padahal, selaput dara kondisinya berbeda antara satu wanita dengan lainnya,” ujarnya.
Ada selaput dara yang tipis sehingga lebih mudah robek atau pecah. Ada pula selaput dara yang sangat kuat atau liat sehingga tidak mudah pecah. Yang perlu dipahami juga, pecahnya selaput dara tidak harus melalui hubungan seksual saja.
“Aktivitas olahraga seperti senam, benturan karena jatuh, dan lainnya juga bisa menyebabkan selaput dara sobek,” tuturnya. Penggunaan tampon saat menstruasi juga dapat menyebabkan selaput dara robek.
Elastisitasnya berbeda
Jenis selaput dara juga beragam. Jika selaput dara kaya akan pembuluh darah, otomatis ketika pecah akan terjadi perdarahan cukup banyak. “Sebaliknya, jika selaput dara tersebut tidak memiliki pembuluh darah, otomatis ketika pecah juga tidak berdarah,” ucap Dr Budi.
Jadi, perdarahan pada saat hubungan seksual tidak bisa dijadikan tolok ukur menilai keperawanan seorang wanita. Justru perdarahan bisa saja terjadi karena pengencangan atau ketegangan pada vagina, yang sering disebut kelainan vaginismus, pada saat hubungan seksual. Kondisi ini menandakan si wanita tidak bisa menikmati hubungan intim, malah bisa saja ia merasa sakit dan tersiksa.
Bila kedua pasangan dapat menikmati hubungan seksual dengan baik sehingga tidak menimbulkan ketegangan pada kemaluan wanita, kemungkinan terjadi perdarahan sangat kecil, malah mungkin sama sekali tidak terjadi. Itu artinya, tambah Dr Budi, tak hanya suami yang menikmati hubungan seksual tersebut, tetapi istri juga bisa menikmatinya.
Selaput dara, lanjutnya, berupa lipatan mukosa tipis yang mengelilingi jalan masuk vagina. Terdapat beberapa bentuk dan berbeda pada tiap wanita, serta memiliki elastisitas yang berlainan pula. Itu sebabnya tidak semua wanita mengeluarkan darah pada saat hubungan seksual pertama. Ada yang baru keluar setelah beberapa kali berhubungan, bahkan ada yang tidak keluar darah sama sekali.
“Jangan heran jika ada wanita yang telah berulang kali melakukan hubungan seksual, namun sama sekali tidak pernah keluar darah,” tutur dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini. tapi hal ini sangatlah jarang terjadi! Masalah keperawanan dewasa ini bukan merupakan suatu masalah yang mengaitkan dengan robeknya selaput dara akan tetapi sudah belumnya seseorang melakukan hubungan sex atau belum, Nah disini juga merupakan masalah kepercayaan,kejujuran terhadap pasangan dan berkaitan pula dengan masalah psikologi dari kedua pasangan.
Yang  jelas sex bebas akan membawa dampak yang hurang baik bagi kedua pasangan terutama masalah psikologi,apalagi sekarang banyak di jual selaput dara palsu! berhati-hatilah dalam bergaul!………….seperti kata Dewa 19…..jangan sampai ada air mata….dari lelaki yang Pasti memilikimu untuk selamanya!!!
Bila sudah terlanjur “Berpikirlah positif kehilangan keperawanan bukan merupakan akhir dunia…. yang terpenting kedepan setia pada pasangan,bersikap jujur dan membangun rumah tangga yang baik mawadah,warohmah dan sakinah!!…………….moga bermanfaat
sumber:Kompas

SAP Filariasis


SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan           :  Penyakit Menular Akibat Cacing
Sub Pokok Bahasan   : F i l a r i a s i s
Sasaran                      :  Klien dan keluarga
Tempat                        :  Ruang interne
Hari / tanggal               :  Rabu, 08  april 2009
Alokasi Waktu             :  30 menit
Penyaji                        : Kelompok 3 PSIK-B Unibraw
 


1.    Tujuan
a)    Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga mampu memahami tentang F i l a r i a s i s

b)    Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga  mampu :
a.    Menjelaskan pengertian penyakit filiriasis
b.  Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
c.    Menyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
d.    Menyebutkan cara penularan penyakit filariasis
e.    Menyebutkan pencegahan penyakit filariasis
f.      Menjelaskan penatalaksanaan penyakit filariasis















2.    Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan Peserta
Metode
Media
Pendahuluan
5 menit
1.  Salam
2.  Perkenalan
3.  Menjelaskan tujuan kegiatan
Mendengarkan,  memperhatikan, dan menanggapi pertanyaan penyuluh
Ceramah, Tanya jawab
flipchart
leaflet
Penyajian
20 menit
1.   Menjelaskan tentang :
1)    Pengertian penyakit filariasis
2)    Penyebab penyakit filariasis
3)    Tanda dan gejala penyakit filariasis
4)    Cara penularan penyakit filariasis
5)    Pencegahan penyakit filariasis
6)    Penatalaksanaan penyakit filariasis
2.    Memberikan kesempatan pada keluarga dan klien untuk bertanya
Mendengarkan dan  memperhatikan










Bertanya pada penyuluh
Ceramah, Tanya jawab
flipchart
leaflet
Penutup
5 menit
1.    Memberikan umpan balik dengan memberikan pertanyaan pada klien dan keluarga
2.    Membacakan kesimpulan
3.    Salam
Menjawab pertanyaan
Tanya jawab

3.    Seting Tempat
4.    Garis Besar Materi
  1. Menjelaskan pengertian penyakit filiriasis
  2. Menyebutkan penyebab penyakit filariasis
  3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis
  4. Menyebutkan cara penularan penyakit filariasis
  5. Menyebutkan pencegahan penyakit filariasis
  6. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit filariasis
5.    Evaluasi
      Memberikan pertanyaan pada klien dan keluarga yaitu :
a.  Jelaskan Pengertian penyakit filariasis?
b.  Sebutkan penyebab penyakit filariasis?
c.  Sebutkan minimal 3 tanda dan gejala penyakit filariasis?
d.  Jelaskan cara penularan penyakit filariasis?
e.  Menyebutkan minimal 3 pencegahan penyakit filariasis?
f.   Menyebutkan penatalaksanaan penyakit filariasis?

6.    Daftar Pustaka
Mansjoer, A, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Pohan, T. H. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi 3, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Http://www.wikipedia/wiki/org/filariasis diakases tanggal 23-03-2009                jam 16.00 wib.
Http://www.infeksi.com/articel/php/filariasis. diakases tanggal 23-03-2009              jam 16.00 wib.

7.    Lampiran Materi
















F I L A R I A S I S

A.    PENGERTIAN
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia

B.   PENYEBAB
Filariasis disebabkan oleh infestasi satu atau lebih cacing jenis filarial, yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi dan brugia timori.

C.   TANDA DAN GEJALA
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
·         Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
·         Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
·         Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
·         Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
·         Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).


D.   CARA PENULARAN
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut. Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat

E.    PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
·         Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
·         Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
·         Membersihkan semak-semak disekitar rumah
·         Menjaga kebersihan rumah
·         Menghilangkan kebiasaan meletakkan baju di dinding

F.    PENATALAKSANAAN
1.    Perawatan secara umum
ü  Istirahat di tempat tidur, bia\la dipindahkan ke daerah dingin akan mengurangi derajat serangan akut
ü  Antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi infeksi sekunder dan abses
ü  Pengikatan di daerah pembendungan akan mengurangi pembengkakan
2.    Medikamentosa
Obat pillihan adalah dietilkarbamasin sitrat (DEC). Dosis untuk filariasis bancrofti adalah 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari dan dosis ini dapat diulang 2-3 kali. Dosis untuk filariasis brugia adalah 5 mg/kgBB/hari selama 10 hari dan dosis ini dapat diulang 2-3 kali.


3.    Pembedahan
Pembedahan untuk melenyapkan elefantiasis skrotum, vulva dan mamae mudah dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Perbaikan tungkai yang membesar dengan anastomosis antara saluran limfe yang letaknya dalam dengan yang perifer tidak selalu memuaskan.

Tuesday, October 25, 2011

Mengobati Impoten dengan vitamin B3

Impotensi atau sering juga disebut disfungsi ereksi adalah masalah disfungsi seksual yang sering dialami kaum pria. Dampak psikologis impotensi sangat berat karena bisa merusak kepercayaan diri dan bahkan dapat membuat rumah tangga bubar atau cerai.
Untungnya dengan semakin banyaknya penelitian terhadap impotensi membuat kita semakin tahu apa saja penyebab impotensi dan bagaimana menyembuhkannya.
Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine mengungkapkan adanya beberapa jenis vitamin yang dapat menyembuhkan impotensi dan membuat pria menjadi tahan lama di ranjang.
Salah satu vitamin tersebut adalah Vitamin Niasin atau Vitamin B3. Vitamin ini banyak ditemukan di daging ikan, daging ayam dan biji-bijian. Vitamin Niasin bekerja dengan cara membantu proses pencernaan lemak dan memperlancar aliran darah dalam tubuh. Aliran darah yang lancar membuat ereksi menjadi full dan keras. Vitamin ini juga dapat mengurangi kolesterol dalam tubuh.
Penelitian terhadap manfaat vitamin dalam mengobati impotensi ini dipimpin oleh Chi Fai, MD. Penelitian dilakukan terhadap beberapa pria yang menderita kolesterol tinggi dan juga menderita impotensi. Sebagian pria diberi vitamin Niasin dan sebagian lainnya diberi plasebo selama 12 minggu.
Hasilnya, pria yang mendapatkan asupan vitamin Niasin mengalami peningkatan kemampuan mempertahankan ereksi yang keras selama berhubungan seks dibandingkan dengan pria yang hanya mendapatkan plasebo.
Chi fai mengatakan Vitamin Niasin memiliki efek samping yang tidak berbahaya seperti wajah kemerahan dan gatal-gatal pada kulit. “Vitamin Niasin bisa menjadi obat impotensi alternatif karena sangat berkhasiat dan tanpa efek samping yang berbahaya,” ujar Chi Fai sebagaimana dikutip dari Majalah Menshealth.
Penelitian lebih lanjut terhadap vitamin Niasin pada kasus selain penderita kolesterol tinggi belum dilakukan. Membandingkan keefektifan Nisin dengan obat anti impotensi lainnya seperti Viagra juga belum dilakukan. Vitamin Niasin bisa dianggap alternatif pengobatan, setiap pria yang menderita impotensi sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mencari penyebab.
Pria dengan impotensi sebaiknya melakukan chek up kesehatan secara menyeluruh, sebab impotensi adalah pertanda adanya gangguan kesehatan di tubuh yang mungkin saja belum terdeteksi seperti diabetes dan jantung.

Kondom Wanita

Seperti kita ketahui kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan mencegah terjadinya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). Selama ratusan tahun kondom dibuat hanya untuk kaum pria dan dipasang ke penis sebelum berhubungan. Saat ini para peneliti dan industri farmasi telah berhasil menciptakan kondom untuk wanita dan dikenal dengan sebutan Female Condom.
Female condom atau kondom wanita adalah sebuah tabung plastik berbentuk silinder yang ditempatkan di dalam vagina yang bekerja efektif mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyebaran penyakit menular selama hubungan seksual.
Penelitian menunjukkan bahwa kondom wanita aman digunakan sebagai sebagai salah satu pilihan untuk mengendalikan kelahiran. Saat ini sudah banyak perempuan yang memilih kondom wanita sebagai metode kontrasepsi utama.
Berikut ini beberapa info singkat seputar Kondom wanita:
  • Berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam vagina
  • Berguna untuk mencegah kehamilan dan mengurangi risiko infeksi menular seksual
  • Dapat digunakan untuk hubungan seks lewat vagina dan anal
  • Aman, efektif, dan nyaman
  • Mudah didapatkan di toko atau apotik
  • Harga sekitar Rp. 30.000
Kondom wanita terdiri atas dua cincin pada masing-masing ujungnya. Satu ujung yang tertutup ditempatkan dibagian dalam vagina dan cincin yang terbuka berada di luar vagina selama berhubungan.
Kondom wanita mencegah kehamilan dengan cara menutup bagian dalam vagina dan menampung sperma yang dikeluarkan penis saat ejakulasi terjadi. Kehamilan tidak dapat terjadi jika sperma tidak bertemu dengan sel telur. Dengan menutup bagian dalam vagina atau anus dan menjaga agar sperma tidak keluar, kondom ini juga dapat mengurangi risiko infeksi akibat penyakit menular.
Banyak wanita yang menggunakan kondom perempuan karena murah dan tidak perlu resep dokter. Kondom wanita banyak dijual di supermarket, apotik dan klinik-klinik keluarga berencana. Kondom wanita juga tidak mengandung hormon-hormon yang dapat menimbulkan alergi.
Berikut ini beberapa manfaat menggunakan kondom wanita:
  • Berbagi tanggung jawab kepada perempuan untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit menular
  • Mudah didapatkan atau dibeli di toko-toko obat dan tanpa resep dokter.
  • Kondom wanita dapat dimasukkan oleh pasangan pria ke dalam vagina sebagai salah satu fore play sebelum berhubungan.
  • Dapat digunakan oleh orang-orang yang alergi terhadap lateks
  • Bisa digunakan bersama-sama dengan minyak pelumas tanpa merusak kondom
  • Tidak memiliki efek pada hormon alami wanita
  • Bisa dibeli tanpa resep dokter
  • Dapat meningkatkan perasaan nikmat karena cincin eksternal kondom dapat menstimulasi klitoris selama berhubungan seksual
  • Kondom tetap melekat di vagina meskipun penis berhenti ereksi di dalam vagina
Meskipun demikian ada beberapa risiko penggunaan kondom wanita yaitu dapat menyebabkan iritasi di vagina, penis dan daerah anus. Kondom wanita juga menimbulkan suara berisik saat berhubungan sehingga dapat mengganggu pasangan. Selain itu, jika tidak hati-hati kondom dapat tertinggal di dalam vagina atau anus.
Selain itu ada dua mitos umum yang terkait dengan kondom perempuan. Pertama, kondom ini disebut-sebut tidak 100% efektif dapat mencegah penularan penyakit seksual (PMS). Kedua, banyak wanita yang percaya bahwa kondom perempuan tidak efektif mencegah kehamilan.
Menurut Planned Parenthood, kondom perempuan 95% efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar. Jika cara penggunaan benar maka potensi kehamilan adalah 5%. Tetapi jika cara menggunakan kondom tidak selalu benar maka potensi kehamilan menjadi 21%. Efektifitas kondom wanita akan meningkat jika menggunakan spermisida atau jika pasangan pria menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi.
Kondom wanita kadang disebut juga Benidorm merupakan salah satu alternatif alat kontrasepsi. Kondom wanita pertama kali diciptakan oleh Danis MD Lasse Hessel. Pada tahun 2005, 12 juta kondom wanita didistribusikan kepada perempuan-perempuan di negara berkembang sebagai upaya sosialisasi penggunaan kondom wanita.

Saturday, October 22, 2011

Cara mendownload buku dari google books

Sekarang sobat-sobat gag perlu khawatir lagi gimamana caranya mendownload buku dari google books yang dulu di bilang sulit sekarang ada solusinya, ikuti saja langkah-langkah berikut ini:

Bagi anda yang ingin mendownload buku dari Google books. Berikut caranya:

1. Download Google book downloader disini

2. Setelah itu instal program Google book downloader di komputer anda. Untuk pengguna windows XP, anda harus menginstal aplikasi Microsoft .NET Framework 3.5 SP1 terlebih dahulu. Jika belum punya, silahkan download aplikasinya disini.

3. Jika sudah, kunjungi situs Google books untuk mencari buku yang anda inginkan.

4. Jika sudah ketemu, lihat pada address bar. Disana ada tulisan http://books.google.com/books?id=xxxxxxxxxxxx

5. Copy semua alamat yang ada di address bar
Contoh: http://books.google.co.id/books?id=LhzANK2oLfoC&printsec=frontcover&dq=arif+muttaqin&hl=id&ei=wJWmTuupAouQiAfsnKmnDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC8Q6AEwAA#v=onepage&q&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=LhzANK2oLfoC&printsec=frontcover&dq=arif+muttaqin&hl=id&ei=wJWmTuupAouQiAfsnKmnDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC8Q6AEwAA#v=onepage&q&f=false

6. Kalau sudah, buka Google Book Downloader

7. Klik Start untuk menganalisa

9. Kemudian klik Download all. Tunggu beberapa saat hingga proses download selesai.

10. Jika sudah, klik Save entire book as untuk menyimpan filenya ke komp anda.

11. Selesai

Sunday, October 16, 2011

ASKEP Tumor Intracarnial

A. PENGERTIAN
Tumor otak adalah ‘lesi’ intrakranial setempat yang menempati ruang di dalam tulang tengkorak. Tumor otak dapt terjadi pada setiap usia; dapat terjadi pada anak usia kuran dari 10 tahun tetapi paling sering terjadi pada dewasa usia dekade ke lima dan enam.
Klasifikasi tumor otak memiliki banyak klasifikasi. Klasifikasi tumor otak berdasarkan nama sel yang terserang :
-       Giloma
-       Tumor maningeal
-       Tumor hipofisis
-       Neurilemoma / neuroma akustik
-       Tumor metastasis
-       Tumor pembuluh darah
-       Tumor gangguan perkembangan (congenital)
-       Pinealoma / tumor adneksa


B.   ETIOLOGI
1.      Glioma
Glioma disebabkan oleh sel-sel glia (mikroglia, oligodenrogilia dan astrosit) yang berkumpul membentuk parul sikatriks padat di bagian otak di mana neuron mengilang.
2.  Tumor meningeal / meningloma
Berasal dari meningeal, sel-sel niesiotieel dan sel-sel penyembung aradnoid dan dura.
3.  Tumor hipofisis
berasal dari sel-sel kromofog, iopsinofil atau basofil dan hiofoisis anterior.
4.  Neuroma akustik
tumor yang berasal dari sel-sel scwann selubung saraf yang menyebabkan serabut-serabut saraf otak ke VIII menjadi rusak.
5.  Tumor metastasis
berasal dari tumor atau kanker sistemik dari daerah lain yang bermetastase ke otak.


6.  Tumor pembuluh darah
Angioma disebabkan malformasi arteriovenosa konginetal. Hemangioblastoma merupakan neoplasma yang terdiri dari unsur-unsur vaskular embriosis yang paling sering din serebellum. Sindrom von hippellindau merupakan gabungan antara hemangioblasioma serebellum, angio matosis retina dan kista ginjal dan prankeas.
7.  Tumor gangguan perkembangan (konginetal )
kordoma terdiri dari sel-sel yang berasal dari sisa-sisa notokorda embrional dan dijumpai pada dasar tengkorak. Teratoma akibat sumbatan pada ventrikel III akueduktus. Karaniofaringeoma berasal dari sisa-sisa duktus kraniofaringeal embrional (kantung rathke) dan umumnya terletak di posterior sela tursila.
C.   Manifestasi klinik
Trias klasik tumor otak adalah nyeri kepala, muntah dan papiledema.
Nyeri kepala
         Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam, terus-menerus kumpul dan kadang-kadang hebat seklali. Nyeri ini paling hebat waktu pagi hari dan menjadi lebih hebat oleh aktifitas yang biasanya meningkatkan tekanan intrakranial seperti pada saat membungkuk, batuk atau mengejan pada waktu buang air besar.
         Nyeri kepala yang dihubungkan dengan tumor otak disebabkakn oleh traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam rongga intrakranial. Struktur peka nyeri ini termasuk arteri vena, sinus-sinus vena dan saraf otak.
         Lokasi nyeri kepala sepertiga terjadi pada tempat tumor dan sepertiga lainnya terjadi di dekat atau di atas tumor. Nyeri kepala oksipital merupakan gejala utama pada tumor ossa posterior. Kira-kira sepertiga lesi supratentorial menyebabkan nyeri kepala fronatal.
Mual dan Muntah
         Mual dan muntah terjadi akibat rangsangan pusat muntah di medula oblongata. Muntah poaling sering terjadi pada anak-anak dan berhubungan peningkatan ICP disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat bersifat proyektif.


Papiledema
         Disebabkan oleh stasis vena yang menimbulkan pembengkakan dan pembesaran discus optikus. Bila terlihat pada pemeriksaan endoskopi tanda ini mengisyaratkan peningkatan ICP. Namun sulit menggunakan tanda ini untuk mendiagnosis. Menyertai papiledema dapat terjadi gangguan penglihatan. Gangguan ini adalah pembesaran bintik dan amaurosis fugaks (ketika penglihatan berkurang).
Lokalisasi gejala
Gejala dan tanda lain tumoir otak cenderung makin dapat menentukan lokasinya.
v  Tumor lobus frontalis membri gejala perubahan mental, hemiparesis, ataksia, dan gangguan bicara. Perubahan menntal bermanifestasi sebagai perubahan ringan dalam kepribadian. Beberapa penderita mengalami periode depresi, bingung atau preode ketika tingkah laku penderita mediane.
v  Tumor lobus occipitalis dapat menimbulkan kejang konvulsif yang didahului oleh aura. Dapat terjadi agnosia kesulitan dalam memperkirakan jarak, dan kecenderuangan untuk tersesat dalam lingkungan yang sudah dikenalnya.
v  Tumor lobus temporalis menyebabkan tinitus dan halusinasi pendengaran yang mungkin terjadi akibat iritasi korteks pendengaran temporaklis atau kortreks yang berbatasan. Sering timbul gejala mentalm yang menyerupai tumor lobus frontalias. Kelumpuhan wajah terjadi karena tekanan tumor yang tumbuh dim korteks frontalis. Lesi pada kutub temporalis anterior menyebabkan anoksia kuadran superior yang dapat berkembang menjadi hemiaanoksia sempurna,.
v  Tumor dalam korteks sensorik lobus parietalis mengakibatkan hilangnya fun gsi sensorik korteks, gangguan lokalisasi sensorik, diskriminasi dua titik, grafestesia, kesan posisi, dan stereognosis.
v  Tumor serebellum menyebabkan papiledema dini dan sering menimbulkan nyeri kepala nyucal. Lesi serebellum juga menyebakan gangguan gerak yang bervariasi sesuai dengan u8kuran dan likasi spesifik tumor dalam serebellum. Ciri khas cerebellum yang kurang menyolok tapi sama adalah hipotonia (tidak ada resistensi normal untuk mereghangkan / menggeser ekstremitas dari posisi tertentu ) dan hiperekstensibilitas. Saat berbicara, pasien cenderungh memecah kata menjadi suku-suku kata yang terpisah dan diucapkan dalam irama stakato yang disebut bicara sekilas (scanning speech).
v  Tumor ventrikel dan hipotalamus mengakibatkan gangguan. Lesi invasi ventrikel ke III dan hipotaklamus menyebabkan somnolen, diabetes insipidus, obesitas, dan gangguan pengaturan suhu. Sebaliknya, tumor kecil pada ventriklel ke III mengakibatkan nyeri kepala terus menerus dan papiledema dan beberapa tanda lokal. Tumor 2 yang mengenai ventrikel ke IV menyebabkan peningkatan ICP yang cepat disertai gejala-gejala papiledema dan serebellum.
D.  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
         Setiap pasien yang dicurigai menderita lesi intrakranial harus menjalani evaluasi medis secara lengkap dengan perhatian khusus pada pemeriksaan neurologik. Pemeriksaan diagnostik dilakukian setelah pemeriksaan neurologik dan dimulai dari tindakan non-invasif yang menimbulkan resiko terkecil sampai tindakan yang mempergunakan teknik invasif dan lebih berbahaya.
v  Pencitraan CT (CT Scan) untuk memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran, dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya edema serebral sekunder, juga memberi informasi tentang sistem ventrikuler.
v  MRI untuk menghasilkan deteksi jejas yang kecil. Umumnya untuk mendeteksi tumor didalam batang otak di daerah hipofisis.
v  Biopsi stereotaktik bantuan komputer (tiga dimensi) untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.
v  Angiografi otak merupakan suatu tindakan invasif yang membantu menentukan dioagnosis akhir dan membantu dokter dalam menentukan pengobatan yang sesuai.
v  Elektroensefalogram (EEG) untuk mendeteksi gelombang otak abnormal pada daearah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temperol pada waktu kejang.
v  Penelitian sitologis pada cairan serebrospinal (CSF) dapat dilakukan untuk mendekteksi sel-sel ganas, karena tumor-tumor pada SSP mampu menggusur sel-sel ke dalam cairan serebrospinal.
E.   PENATALAKSANAAN
     Tumor otak yang tidak terobati menunjukkan arah kematian, salah satu akibat dari peningkatan ICP  atau dari kerusakan otak yang disebabkan tumor. Tujuannya adalah mengangkatkan dan memusnahkan semua tumor atau banyak kemungkinan tanpa meningkatnya penurunan neurologik (paralisi, kebutahan) atau tercapainya gejala-gejala dengan mengangkat sebagian (dekompresi).
     Salah satu variasi pengobatan dapat digunakan;pendekatan spesifik bergantung pada tipe tumor, lokasinya dan kemampuan yang dicapai dengan mudah antara lain:
v  Pendekatan pembedahan konvensional memerlukan insisi tulang (kraniotomi). Pendekatan ini digunakan umum mengobati pasien meningioma, neuroma akustik, astrositoma kistik pada serebelum, kista koloid pada ventrikel ketiga, tumor konginetal seperti kista dermoid dan beberapa glanuloma.
v  Pendekatan stereotaktik meliputi penggunaan kerangka tiga dimensi yang mengikuti lokasi tumor yang sangat tepat, kerangka stereotaktik dan studi pencintraan multipel (sinar-x, CT).
v  Pengggunaan pisau gamma dilakukan pada “bedah radio” sampai dalam, untuk tumor yang tidak dapat dimasukkan obat, tindakan tersebut sering dilakukan sendiri. Dosis yang sangat tinggi radiasi akan dilepaskan pada luas bagian yang kecil. Keuntungan metode ini adalah tidak membutuhkan insisi pembedahan, kerugiannya adalah waktu yang lambat diantara pengobatan dan hasil yang diharapkan.
v  Modalitas tindakan lain terdiri dari kemotrapi dan terapi sinar radiasi eksternal, di mana digunakan hanya salah satu model atau dikombinasi dengan pendekatan yang lain. Terapi radiasi, merupakan dasar pada pengobatan beberapa tumor otak, juga menurunkan timbulnya kembali tumor yang tidak lengkap.
Transplantasi sumsum tulang autolog intravene digunakan pada beberapa pasien yang akan menerima kemoterapi atau terapi radiasi, karena keadaan ini penting sekali untuk “menolong” pasien terhadap adanya keracunan pada sumsum tulang  pasien diaspirasi sedikit, biasanya menerima dosis kemoterapi dan terapi radiasi yang banyak, akan menghancurkan sejumlah besar sel-sel keganasan (maligna).
v Penelitian genetik akan memberi informasi genetik pada dokter yang akan diubah menjadi identifikasi target potensial untuk perkembangan obat  antitumor.

BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
  1. Aktivitas / istirahat
Gejala       : Keterbatasan akibat keadaan.
               Ketegangan mata, sakit kepala yang hebat pada saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena perubahan cuaca.
Tanda          : Gangguan tonus otak dan terjadi kelemahan umum.
               Gangguan penglihatan, ataksia, dan masalah berjalan.
  1. Integritas Ego
Gejala       : Faktor-faktor sters emosional/lingkungan tertentu.
                Perasaan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan, depresi.
Tanda       : Kekuatiran (takut akan sesuatu yang akan terjadi), ansietas, peka rangsang selama sakit kepala.
               Mekanisme represif/defensif (sakit kepala kronis).
  1. Makanan/cairan
Gejala       : Mual dan muntah
Tanda       : Penurunan berat badan
  1. Neurosensori
Gejala       : Pening, disorientasi (selama sakit kepala), tidak mampu berkonsentrasi.
               Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke, infeksi intrakranial, kraniotomi.
               Aura: visual, olfatorius, tinitus.
               Parestesia, kelemahan progresif/paralisis satu sisi temporer.
Tanda       : Perubahan dalam pola bicara/proses pikir
               Papiledema.
               Perubahan status mental
               Gangguan penginderaan : penglihatan, pendengaran dan ketidakseimbangan
               Atasia
  1. Nyeri/kenyamanan
Gejala       : Nyeri hebat, menetap, menyeluruh atau intermitten, seringkali membuat pasien terbangun. Mungkin terlokalisasi, pada posisi tertentu.
Tanda       : Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah.
                Fokus menyempit
               Respon emosional/prilaku takterarah, seperti menangis, gelisah
               Otot-otot daerah leher meregang, rigiditis nukal
  1. Keamanan
Gejala       : Riwayat alergi/reaksi alergi
Tanda        : Demam (sakit kepala meningeal).
               Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis.
  1. Interaksi Sosial
Gejala       : Perubahan dalam tanggung jawab peran/interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit.
Tanda        : Afasia motorik






B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d kakeksia akibat pengobatan dan pengaruh tumor, penurunan asupan makanan dan malabsorbsi.
3. Kurang perawatan diri b/d kehilangan atau kerusakan fungsi motorik dan sensori serta penurunan kemampuan kognitif.
4. Ansietas b/d kemungkinan kematian, ketidakpastian, perubahan dalam penampilan, perubahan gaya hidup.
C. RENCANA KEPERAWATAN
   1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
     Tujuan : Klien akan menunjukkan nyeri berkurang/hilang
INTERVENSI
RASIONAL
-     Kaji keluhan nyeri, cacat intensitasnya (dengan skala 0-10), karakteristiknya (misal: berat, berdenyut, konstan), lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan.
-    
- Nyeri merupakan pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh pasien. Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi selangjutnya yang cocok dengan klien.
- Observasi adanya tanda-tanda nyeri nonverbal, seperti: eksperi wajah, posisi tubuh, gelisah, menangis/meringis, menarik diri.

- Anjurkan untuk beristirahat dalam ruangan yanng tenang

- Merupakan indikator/derajat nyeri yang tidak langsung dialami. Sakit kepala mungkin bersifat akut atau kronis, jadi manifestasi fisiologi bisa muncul/tidak.
- Menurunkan stimulus yang berlebihan yang dapat meningkatkan serangan.
- Masase daerah kepala/leher/lengan jika pasien dapat mentoleransi sentuhan.
- Menghilangkan ketegangan dan meningkatan relaksasi otot.
- Berikan obat sesuai dengan indikasi: Analgetik, seperti aseteminofrn, ponstan, dan sebagainya.
- Penanganan pertama dari sakit kepala secara umum hanya kadang-kadang bermanfaat pada sakit kepala karena gangguan vaskuler.

2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d kakeksia akibat pengobatan dan pengaruh tumor, penurunan asupan makanan dan malabsorbsi.
   Tujuan : Untuk mengetahui asupan diet dan obat klien.
INTERVENSI
RASIOANAL
- Kaji kemapuan klien untuk menguyah, menelan, batuk dan mengatasi sekresi
- Faktor ini menentukan pemilihan terhadap jenis makanan sehingga pasien harus terlindung dari aspirasi.
- Timbang berat badan sesuai indikasi
- Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi
- Berikan makan dalam jumlah yang kecil dan dalam waktu yang sering dengan teratur.
- Meningkatkan proses pencernaan dan tolerans pasien tehadap nutrisi yang diberikan dan dapat meningkatkan kerjasama pasien saat makan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi dengan cara konsultasi dengan ahli gizi.
- Merupakan sumber yang efektif untuk mengindentifikasi kebutuhan kalori/nutrisi tergantung pada usia, berat badan, ukuran tubuh, keadaan penyakit sekarang.

3. Kurang perawatan diri b/d kehilangan atau kerusakan fungsi          motorik dan sensori serta penurunan kemampuan kognitif.
Tujuan : Untuk membantu klien mendapatkan mekanisme koping, adaptasi dan konvensasi dalam meningkatkan pemecahan masalah-masalah.  
INTERVENSI
RASIONAL
- Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan (dengan menggunakan skala 0-4) dalam melakukan kebutuhan sehari-hari
- Membantu dalam mengantisipasi atau merencanakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
- Diskusikan mengenai pentingnya posisi/letak tubuh yang normal.
- Menurunkan regangan pada otot daerah leher dan lengan dan dapat menmghilangkan ketegangan dari tubuh dengan sangat berarti.
- Anjurkan pasien/orang yang terdekat untuk menyediakan waktu agar dapat relaksasi dan bersenang-senang.
- Perasaan yang terlalu berlebihan untuk memikirkan tugas-tugas dapat mengarahkan pada sikap yang lupa untuk memikirkan penerimaan/mencintai diri sendiri yang kemudian ditambah adanya ster dan menberikan kontribusi pada sakit kepala tersebut.

4. Ansietas b/d kemungkinan kematian, ketidakpastian, perubahan dalam penampilan, perubahan gaya hidup.
   Tujuannya : Mengetahui tingkat gelisah dan perubahan suasan hati.
INTERVENSI
RASIONAL
- Kaji status mental dan tingkat ansietas pasien/keluarga. Catat adanya tanda-tanda verbal dan nonverbal.
- Gangguan tingkat kesadaran dapat mempengaruhi ekspresi rasa takut tetapi tidak menyangkal keberadaanya. Derajat ansietas akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut di terima oleh individu.
- Berikan penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejala.
- Meningkatkan pemahaman, mengurangi rasa takut karena ketidaktahuan dan dapat membantu menurunkan ansietas.
- Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan takutnya.
- Mengungkapkan rasa takut secara terbuka di mana rasa takut dapat ditujukan.

D. EVALUASI
    Hasil yang diharapkan
1.  Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
Kriteria hasil :
- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol.
- Menunjukkaan postur rileks dan mampu tidur/ istirahat dengan   tepat.
2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b/d kakeksia akibat pengobatan dan pengaruh tumor, penurunan asupan makanan dan malabsorbsi.
   Kriteria hasil :
– Mendemonstrasikan pemeliharaan/kemajuan peningkatan berat badan.
- Tidak mengalami tanda-tanda malnutris, dengan nilai laboratorium dalam rentang normal.
3. Kurang perawatan diri b/d kehilangan atau kerusakan fungsi motorik dan sensori serta penurunan kemampuan kognitif.
   Kriteria hasil :
   - Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan.
- Mengidentifikasikan hubungan dari tanda-tanda/gejala terhadap kondisi.
       - Memulai perubahan gaya hidup/prilaku yang yang tepat
       - Mengidentifikasi sitasi stress dan metode khusus untuk menghadapinya.
4. Ansietas b/d kemungkinan kematian, ketidakpastian, perubahan dalam penampilan, perubahan gaya hidup.
   Kriteria hasil :
    – Melaporkan asientas berkurang.
   - Gelisah berkurang dan tidur lebih baik.
   - Mengungkapkan kekuatiran tentang kematian.
- Berpartisipasi dalam aktivitas pribadi yang penting selama  mungkin.









BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Tumor otak adalah ‘lesi’ intrakranial setempat yang menempati ruang di dalam tulang tengkorak. Tumor otak dapt terjadi pada setiap usia; dapat terjadi pada anak usia kuran dari 10 tahun tetapi paling sering terjadi pada dewasa usia dekade ke lima dan enam.
Klasifikasi tumor otak berdasarkan nama sel terserang :
·         Glioma
·         Tumor maningeal
·         Tumor hipofisis
·         Neurilemoma / neuroma akustik
·         Tumor metastasis
·         Tumor pembuluh darah
·         Tumor gangguan perkembangan (congenital)
·         Pinealoma / tumor adneksa
     Manifestasi klinik dari tumor otak dikenal dengan sebutan trias klasik tumor otak adalah nyeri kepala, muntah, dan papiledema.

B.  SARAN-SARAN
·         Setelah pasien diagnosa menderita penyakit tumor otak segera melakukakn tindakan karena jika terlambat akan merakibat fatal dan bisa menyebabkan kematian.
·         Jika sudah merasa gejala seperti yang disebut diatas yaitu  nyeri kepala, muntah dan mual, dan papiledema segera melakukan pemeriksaan, karena jika dibiarkan terus-menerus akan menambah parah dan bisa terkena tumor otak.